
Dampak mundurnya presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana pasca Tragedi Kanjuruhan mulai terasa. Manajemen Arema FC pun mengkaui jika kondisi klub tengah terpuruk. Karenanya, kini manajemen Arema FC secara terbuka meminta dukungan pada pemangku kepentingan atau para stakeholder Malang Raya untuk fasilitas latihan tim.
Tim Arema FC yang mulai menjadwalkan latihan terbuka mulai hari ini, Senin (14/11/2022) membutuhkan akses untuk bisa menjalankan program itu. Tim Arema FC mulai mempersiapkan diri untuk kembali berkompetisi di Liga 1 meski kepastian jadwal pertandingan belum didapat.
Sembari memperbaiki kondisi mental pemain, latihan kolektif tim secara teknis juga mulai dijalankan. Manajemen Arema FC berharap dukungan dari para stakeholder Malang Raya. Disampaikan Komisaris Arema FC, Tatang Dwi Arifianto pihaknya berharap agar para stakeholder memberikan support akses latihan bagi Singo Edan.
Tatang tak menampik jika saat ini pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang 1 Oktober lalu, Arema FC tengah terpuruk. Apalagi kondisi diperparah Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana yang dikenal loyal pada Arema FC, memutuskan untuk mundur sebagai wujud tanggung jawab moral atas kejadian Tragedi Kanjuruhan.
“Arema FC kini kondisinya terpuruk, namun bukan berarti kita tidak bangkit. Kami menerima segala konsekuensi. Namun klub dan tim ini membutuhkan support untuk kembali bertanding di kompetisi,” kata Tatang Dwi Arifianto, Minggu (13/11/2022).
Arema FC harus bangkit pasca Tragedi ini.
Tatang menyebut kebangkitan Arema FC juga merupakan amanah dari para keluara korban Tragedi Kanjuruhan.
“Untuk itu kami sungguh memohon doa dan dukungannya, sebab kita juga punya harapan untuk menjalankan amanah semangat para keluarga korban agar bangkit, selain itu juga untuk membantu kelangsungan hidup banyak pihak yang bergantung dengan sepak bola,” papar Tatang.