
Brajamusti mengungkap alasan tolak Arema main di DIY. Brajamusti, elemen suporter PSIM menyampaikan pernyataan penolakan pada Arema FC yang hendak berkandang di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul di putaran kedua Liga 1 2022/2023. Brajamusti meminta Arema FC mencari tempat lain selain DIY sebagai homebase.

Presiden Brajamusti, Muslich Burhanudin mengatakan pihaknya masih terus berkomunikasi dengan suporter di DIY termasuk Paserbumi dan CNF sebagai tuan rumah di Bantul. Namun, sikap mereka tegas menolak Arema FC berkandang di SSA.
“Sikap resmi atau gerakan yang akan kami lakukan ini datang dari aspirasi hati teman-teman karena laskar kami Brajamusti banyak dari Bantul. Kami juga berkomunikasi dengan Paserbumi dan CNF, bahwa klub mereka tak bisa main masak mau ada klub luar yang main di SSA,”. ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com, Kamis (5/1/2023).
Brajamusti meminta Arema fc agar mengedepankan tepo sliro atas situasi ini. Seluruh elemen suporter DIY dan Solo, juga seluruh Indonesia menghormati keluarga 135 korban jiwa yang masih menuntut keadilan sampai saat ini.
“Ya jangan bawa persoalan itu ke DIY lah, kita hormati keluarga korban yang menuntut keadilan. Insan sepakbola DIY juga dihormati dong, jangan ke DIY lah. Di sini ada banyak insan sepakbola yang tidak bisa bermain karena insiden awal dulu yang belum selesai. Banyak klub Liga 3 yang tidak bisa berkompetisi. Sekarang kok malah tim yang menjadi awal persoalan mau berkandang di sini, jangan dong,” sambung Thole.
Di sisi lain, Brajamusti masih terus menjalin komunikasi dengan Aremania baik di Malang maupun Yogyakarta. Sikap suporter masih sama yakni berpihak pada korban dan keluarga serta penuntasan kasus 135 korban jiwa Kanjuruhan.
“Kami komunikasi sangat baik dengan teman-teman Aremania baik di Malang maupun Jogja. Kalau melihat di medsos mereka (Aremania) masih keberatan dan klub dirasa masih saja tidak aware dengan suporternya. Kami tetap menghormati mereka (Aremania), namun inilah sikap kami di DIY,” pungkas Thole.
sumber: krjogja