
Stadion Kanjuruhan Sekarang
Pemkab Malang batal melakukan renovasi Stadion Kanjuruhan usai Tragedi Kanjuruhan. Hal ini dikarenakan Pemkab Malang tidak memiliki rencana program pembangunan ulang. Penolakan dari supporter (Aremania) juga menjadi pertimbangan dibatalkannya renovasi stadion tersebut.
Hal ini diungkapkan Plt. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang, Nurcahyo. Dia mengatakan, pihaknya tak memiliki program pembangunan berkaitan dengan Stadion Kanjuruhan yang menjadi lokasi hilangnya ratusan nyawa supporter Arema tersebut. “Dalam artian, proyek tersebut tidak jadi dilakukan,” tegasnya.
Menurut Nurcahyo, hingga saat ini, Pemkab Malang tidak memiiliki rencana renovasi atau bahkan pembangunan ulang Stadion Kanjuruhan. Sebelumnya, Pemkab Malang, Kejari Kabupaten Malang dan Polres Malang didatangi Aremania di Kejari Kabupaten Malang, beberapa waktu lalu. Salah satu tuntutannya adalah tidak melakukan pembongkaran stadion.
Alasannya, mereka tidak merelakan stadion digunakan kembali untuk pertandingan karena menjadi lokasi Tragedi Kanjuruhan. Mereka menginginkan adanya pembangunan di lain tempat. Keinginan tersebut lantas menjadi pertimbangan Pemkab Malang. Namun, untuk pembangunan di lain tempat, lanjut Nurcahyo akan dipertimbangkan.
Sebab, hal tersebut tidaklah mudah dilakukan, terlebih karena keterbatasan lahan. Mengenai rencana renovasi pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR, Nurcahyo tak bisa bicara banyak. Yang jelas, pihaknya juga belum menerima informasi tindak lanjut. “Untuk apa dikaji dan diaudit kementerian,” ungkapnya.
Nurcahyo mengaku bakal menerima aspirasi Aremania yang menginginkan pembangunan stadion baru di sekitaran Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, saat ini. Tetapi saran itu nantinya bakal diteruskan ke Bupati Malang, HM Sanusi untuk dikaji terlebih dahulu. “Pertimbangan tentu banyak. Kalau dibangun lagi selain di sana, mau dimana?,” tanyanya.
Stadion Kanjuruhan saat ini, menurut pantauannya, menjadi kurang terawat. Wacana merubah stadion menjadi bangunan dengan fungsi lain, seperti museum dirasa tidak bisa maksimal. Sementara kompleks Kanjuruhan, harusnya menjadi kompleks sarana olahraga yang mampu difungsikan maksimal.
“Untuk usulan yang baik, kita tampung. Namun kita juga harus memahami kebutuhan tentang fasilitas umum olahraga bagi masyarakat dan juga tim. Jika tidak ada yang bisa difungsikan, tentu akan terbatas tempat-tempat yang bisa dimanfaatkan untuk sarana olahraga,” tutupnya.